Tidak Setuju dengan #metoo, Margaret Atwood Diprotes Keras - FERI SULIANTA

FERI SULIANTA

Feri Sulianta's News Relay Berita terkini seputar edukasi hiburan gaya hidup teknologi kesehatan hobi sosial manzone

test banner

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Monday, January 15, 2018

Tidak Setuju dengan #metoo, Margaret Atwood Diprotes Keras

Margaret Atwood menulis pada  Twitter  setelah menulis sebuah opini editorial, di mana dia bertanya-tanya apakah dia adalah "feminis yang buruk" sembari mempertanyakan taktik gerakan yang menggusung pernyataan #MeToo.
Dalam sebuah artikel yang ditulisnya  pada The Globe and Mail, Atwood menyebut #MeToo "sebuah gejala dari sistem hukum yang rusak". Sayangnya opininya ini sangat tidak disukai dan di habis-habisan, mereka menganggapnya sebagai pengkhianatan nilai-nilai feminis.


Margaret Atwood (Sumber:https://www.wired.com/images_blogs/underwire/2013/09/MargaretAtwood1.jpg)
Atwood pun  menulis  bahwa wanita semakin menggunakan saluran online untuk membuat tuduhan melakukan kesalahan seksual karena sistem hukum seringkali tidak efektif. Ia mengungkapkan keraguannya tentang gerakan yang dinili terlalu jauh, menulis tentang bahaya "keadilan main hakim sendiri" yang menurutnya bisa berubah menjadi "kebiasaan dalam mengobarkan gerakan ramai-ramai menuduh seseorang membuat tidakan kejahatan"
Pengarang "The Handmaid's Tale" berusia 78 tahun, yang terkenal aktif di Twitter, mengirimkan lebih dari 30 tweet pada hari Minggu pagi untuk mempertahankan posisi yang dia buat di artikel ini.
Dia juga men-tweet link ke dua bagian lain yang mempertanyakan #MeToo, dengan judul" It’s Time to Resist the Excesses of #MeToo" oleh Andrew Sullivan
Beberapa penggemar Atwood mengatakan bahwa mereka kecewa dengan karakterisasi #MeToo sebagai "perburuan penyihir" yang berbahaya, yang hubungannya dengan gerakan yang muncul untuk menangani isu-isu yang tidak ditangani oleh sistem hukum dan berkembang menjadi sanksi politis. kekerasan, seperti hari-hari awal mafia Cosa Nostra dan pemancungan selama Revolusi Prancis.
Banyak penggemarnya sangat kecewa dengan keterkaitannya dengan artikel New York, namun Atwood menegaskan bahwa ini adalah upaya untuk memahami sudut pandang yang berlawanan dan bukan sebuah pengesahan.
Ini bukan pertama kalinya kredensial feminis Atwood dipertanyakan, tapi tampaknya femis tidak bisa menerima pendapat orang-orang yang berseberangan dengan mereka meskipun opini itu disampaikan dengan logika.



No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Post Top Ad

Responsive Ads Here