Pernyataan presiden Donald Trump sehubungan pelarangan transgender di kemiliteran membuat para prajurit transgender cemas akan masa depannya. Letnan Blake Dremann yang berusia 36 tahun, menjadi wanita pertama dalam angkatan laut AS kemudian berubah menjadi seorang pria transgender. Ia tetap akan bekerja sambil menanti perihal tindak lanjut dari pernyataan sang presiden, katanya: "Saya ingin melayani negara saya, kami (transgender) berada di saat sukarelawan dibutuhkan dan saya memutuskan untuk maju." (CNN 27 Juli 2017).
Relay: http://tz.ucweb.com/9_r4f0
Bunyi lansiran Presiden Donald J. Trump pada akun Instagramnya @ realdonaldtrump: "Setelah berkonsultasi dengan para jenderal dan ahli militer, mohon diperhatikan bahwa Pemerintah Amerika Serikat tidak akan menerima atau mengizinkan individu transgender untuk melayani dalam kapasitas apapun di Militer A.S. Militer kita harus fokus pada kemenangan yang pasti dan gemilang dan tidak dapat dibebani dengan biaya medis yang luar biasa besar dan kendala yang harus dilakukan transgender di militer. Terima kasih."
Hal ini menuai pro dan kontra seperti komentar orang-orang pada akun instagram Presiden Amerika ini, ada yang menyemangati dan ada yang mengutuk. Salah satu komentar akun @hunter_reneau membuat balasan bahwa ada 6,000 prajurit transgender dari total 1.3 juta Tentara Amerika. Hanya saja tampaknya jumlah transgender lebih banyak lagi seperti yang dilansir oleh pbs.org per Mei 2016 saja didapati 15.500 orang transgender di angkatan bersenjata A.S.juga ada sekitar 130.000 veteran transgender. Bagaimana di Indonesia? Apakah akan mengadopsi kebijakan mantan presiden sebelumnya Barack Obama, dengan melegalkan transgender? Kita lihat saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.