HANDSHAKE LINUX - WINDOWS VIA SAMBA
Feri Sulianta
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung 40132
Abstrak
Sudah menjadi rahasia umum bahwa Linux adalah sistem operasi yang rumit, sulit, banyak trouble dan sangat tidak user friendly. User akan selalu dihadapkan dengan text base interface, bahkan Linux hanyalah cocok untuk programmer atau untuk orang – orang yang ahli dibidangnya, bahkan tidak semua profesional informasi mau menggunkanan Linux dengan lebih mendalam. Sebagai pengenal mungkin dirasa perlu dan cukup menambah wawasan dan tidak lebih dari itu, apalagi menggunakannya untuk tujuan tertentu, misalnya sebagai workstation atau server yang terintegrasi dalam suatu LAN ( Local Area Network),begitulah image yang terbentuk dalam masyarakat pengguna teknologi informasi. Masih lebih baik mengeluarkan budget lebih untuk membeli beberapa Sistem Operasi Windows untuk membangun jaringan entah sebagai Server ataupun Workstation. Ya dan tidak, bukan jawaban mutlak yang bisa diambil sebagai pedoman, mengingat kemampuan Linux yang semakain baik, bahkan disaat para pecinta Windows Family terkesan arogan dan anti Linux, Linux dan Windows sudah memjalin hubungan yang semakin erat dan stabil disamping saling berbagi ataupun saling melayani.
Menarik, hubungan baik tidak mungkin terjadi dengan sendirinya, ternyata dibalik hubungan yang sudah terjalin dan semakin baik ini, ada peran si daemon yang dikenal dengan sebutan samba. Inisiatif yang memunculkan samba dihasilkan dari kerja keras yang secara tidak langsung membentuk dan memperbaiki image Linux dikalangan para Windows Family Lovers.
Kata Kunci : Linux, Windows, Daemon, Samba Server
1. PENDAHULUAN
Windows yang muncul dengan slogan user friendly yang meskipun pada masa awal terasa sangat banyak masalah tetap saja menjadi favorit dikalangan para pengguna komputer, dan memang Windows yang sekarang dengan release Windows XP –nya sudah menjadi semakin user friendly dan semakin powerfull dibanding versi – versi terdahulunya.
Kubu Bill Gates semaki kuat dan bendera Microsoft terpasang kuat dan terkesan memiliki pangsa pasar tersendiri dikalangan para pengguna komputer dari hanya sebatas user sampai kalangan profesional Teknologi Informasi.
diawali dengan versi windows 3.1 , windows 95/98 SE, windows 2000, winsow XP, entah apa lagi yang akan menjadi pembawa angin segar bagi microsoft.
Seraya bendera Microsoft berkibar kencang, Pinguin mulai berkiprah di dunia Sistem
Operasi, sejauh ini tidak terasa kehadiran Linux mengusik – using kubu Bill Gate.
Secara tidak langsung angin user friendly hanyalah mengibarkan bendera Microsoft
saja, sedangkan Linux menjadi Sistem Opearasi yang terbatas dan diminatai oleh para kalangan pendidikan atau intelek teknologi informasi . Namun begitu angin opensource yang berada dibawah lisensi GNU atau mungkin yang umum disederhanakan bahwa Linux adalah Freeware, menjadi angin penggerak bendera Linux Tux si Pinguin untuk mulai berkibah. Linux mulai berada dalam jajaran sistem operasi yang tidak kalah dengan jajaran sistem operasi windows.
Meskipun demikian image bahwa Windows adalah user friendly dan Linux adalah sistem operasi yang sulit digunakan tetap melekat dikeduanya.
2. LINUX VS WINDOWS
Linux muncul dan berkembangan berkat Linus Torvald, dimana pada tahun 1991 sistem Linux yang sudah relatif stabil dipunlikasikan ke newsgroup, dengan kondisi seperti ini hidup dan berkembangnya Linux berada di tangan para sukarelawan yang ada diseluruh dunia, berbeda dengan Windows yang pengembangannya dimotori oleh Microsoft sebagai satu – satunya vendor tunggal, dengan nilai komersial yang cukup wah.
Meskipun demikian, tidak ada yang dapat mengelak kalau Windows adalah sistem operasi yang user friendly, ternyata user friendly saja tidak cukup, karena harus pula dibarengi performasi yang cukup tangguh, mungkin bagi para pengguna Windows masa awal, mereka mengorbankan masalah yang dihadapi hanya untuk menikmati fitur grafis yang dikatakan user friendly, jadi bisa dibayangkan selama sekian menit, sistem operasi Windows masa awal, crash dan harus direstart lagi. Apapun itu perbaikan dan perbaikan dengan versi yang relase terus beriringan, menjadikan Windows muncul dengan keluarga barunya yang dikenal dengan Windows XP dan Windows Server 2003 yang tentu para pengguna komputer terkesan dengan fitur – fitur yang ditawarkan.
Setiap orang punya pandangannya masih – masing berkenaan Linux atau Windows yang dinilai paling baik, tetapi keduanya memiliki kelebihan disamping kekurangan, Linux bukannnya tanpa kelemahan bahkan kekurangannya pun memang sudah menjadi rahasia umum yang memang membuat orang – orang atau bahkan perusahaan menengah sampai perusahaan besar akan berpikir dua kali jikalau mereka migrasi ke linux. Dengan konsep OpenSource-nya
layanan memuaskan bagi pengguna, meskipun sebenarnya dengan memberikan atau menyediakan Linux sebagai Sistem Operasi yang OpenSource dan freely distribute, sudah merupakan layanan yang lebih dari cukup. Dan ini berbeda dengan Windows yang di motori oleh Microsoft, pesusahaan komersial software terbesar yang memberikan layanan yang qualify bagi customernya, dengan direlease nya update atau patch untuk menutupi / menambal kelemahan sistem operasinya memperlihatkan bahwa Microsoft memiliki tanggung jawab terhadap customer berkenaan produk unggulannya, Windows.
Perihal Linux, kadang didapati hardware tertentu yang tidak dikenali oleh Linux, sehingga inipun menjadi kendala, disamping kelemahan di sisi Sistem Operasi itu sendiri. Berbeda dengan Windows yang meskipun tidak terlepas dari bug tetapi memiliki support berkenaan software dan hardware yang cukup memadai sehingga pengguna tidak ragu untuk menggunakannya apapun itu konfigurasi sistem komputernya.
3. JIKALAU BIAYA MENJADI FAKTOR DOMINAN
Dari pada hanya berputar sebatas mana sistem operasi terbaik, tampaknya tidak adil jikalau tidak menyertakan fitur yang menjadi keunggulan Linux di dunia IT yang salah satunya bahwa Linux adalah Freeware, jadi seandainya biaya menjadi faktor dominan tentu Linux dapat dijadikan prioritas untuk diimplementasikan karena jelas tidaklah murah untuk mengimplementasikan sistem komputer apalagi dalam kapasitas jaringan komputer yang dibangun dengan sistem operasi Windows baik sisi client ataupun server.
Bahkan hanya untuk membangun sistem komputer tunggal, harga sistem operasi berikut software standar, misalnya paket Office, malah membutuhkan biaya yang lebih daripada hanya membeli perangkat keras itu sendiri.
Jika diimplemantsikan dalam suatu jaringan dengan keberadaan server, biayanya akan jauh membengkak mengingat Microsoft sendiri mengenakan perhitungan biaya yang sebenarnya menekan fungsi ekonomis dari jaringan, yang dimaksudkan untuk saling berbagi, saling tergantung dan saling melayani yangt umumnya diterapkan pada pembagian sumberdaya perangkat keras, tapi untuk mendapatkan semuanaya itu perangkat lunak buatan Microsoft dinilai jauh lebih mahal dari pada perangkat keras. Apalagi setiap user yang terkoneksi dengan server memiliki pembiayaan tersendiri, mungkin jilakau membahas lebih jauh didapati istilah CAL dan OLP yang Microsoft terapkan.
Jikalau Linux adalah solusi, tentu jawabannya adalah ‘ya’, apalagi diterapkan dalam kapasitas jaringan dengan model workgroup dengan basis tiap worksation nyamenggunakan
Linux, tapi bagaimana seandainya anda ingin menyertakan pula komputer Windows dalam workgroup dengan demikian anda akan mendapatkan komposisi workstation hibrida dalam ruang lingkup penggunaan sistem operasi, bahkan rasanya tidaklah terlalu berdaya guna jikalau hanya menerapkan jaringan sebatas model workgroup. Seandainya dihadirkannya sebuah server dengan basis sistem operasi Windows Server tetap saja terbilang mahal, tetapi Linux memungkinkan diposisikan sebagai server, bahkan seandainya client – client nya berbasiskan Windows XP Home atau Pro bahkan keluarga Windows yang lain. Konfigurasi seperti itu diterapkan jikalau ada absurd disisi user (sewaktu menggunakan komputer client) yang gagap dalam beradaptasi dengan interface baru atau bahkan software yang digunakan tidak wide
range dalam arti hanya dapat dijalankan dengan Sistem Operasi berbasiskan Windows, meskipun Linux sudah menghadirkan apa yang namanaya Wine atau Dosemu yang memungkinkan aplikasi Dos atau Windows base dijalankan di Linux.
4. HADIRNYA SI PELAYAN – SAMBA
Samba dibuat oleh Andrew Tridgell pada tahun 1993 dan didistribusikan sebagai OpenSource software dengan Linensi GNU, maka mengembangan yang wide range pun seperti halnya Linux, dengan demikian menentukan keberadaan samba sampai sekarang. Pengembangan-nya tetap dikoordinir oleh Andre Tridgell melalui fasilitas mailing list dengan kelompok yang dinamakan Samba Team.
Aplikasi inilah yang memungkinkan Linux terkoneksi dengan Windows, bahkan antara Linux sendiri sah – sah saja menggunakan aplikasi samba untuk terkoneksi satu dengan yang lain, meskipun sebenarnya dirasa tidak perlu untuk menghadirkan samba hanya untuk mengkomunikasikan workstation – workstation berbasiskan Linux. Tetapi ada nilai plus dimana jikalau samba diinstalasikan, salah satunya workstation Linux akan mendapatkan banyak kemudahan seperti interface gafis LinNeighborhood yang akan dibahas dimodul berikut.
Lebih dalam, Aplikasi Samba memanfaatkan protokol SMB (Server Message Block) dan inilah yang memungkinkan komputer – komputer yang terhubung pada jaringan berbagi dan berperan entah berada disisi server ataupun disisi client atau bahkan keduanya.
Samba sebagai suatu aplikasi ternyata tidak berdiri sendiri dengan demikian Samba bukanlah aplikasi tunggal, maka dari itu lebih tepat dikatakan sebagai Kelompok Aplikasi Samba, yang mana terdiri dari beberapa sub aplikasi, yang sering digunakan antara lain :
a. Smbd
Daemon inilah yang memungkinkan komputer saling berbagi sumberdaya, entah itu printer ataupun file.
b. Nmbd
Wujud nyata yang dapat dilihat manfaatnya langsung dengan adanya nmbd daemon ini sewaktu melakukan browsing melalui LinNeighborhood atau NetworkNeighborhood pada Windows.
Memang, tampaknya dua unsur terpenting yang membangun Samba Paket Aplikasi adalah Smbd dan Nmbd, tanpa keberadaan aplikasi dasar ini, tentu samba tidak mungkin bisa melakukan prosesnya sebagai penghubung antara Linux dengan
Windows. Tetapi ada aplikasi lain yang terbundel dalam Samba yang memungkinkan kita untuk melakukan konfigurasi, mendapatkan / meretrieve informasi atau melakukan manajerial, berikut aplikasi pendukung lain dalam Samba.
Berikut aplikasi lain yang tergabung dalam Samba :
c. Smbclient
Modul ini sangat berguna untuk mengakses file sharing pada komputer lain dengan interface mirip ftp
d. Smbpasswd
Dengan Smbpasswd, manajerial password dimungkinkan. Apa artinya hak akses tanpa password? Pengimplementasian nyata diterapkan bagi Windows Domain Login.
e. Smbstatus
Kita dapat melakukan Checking berkenaan sumberdaya yang dishare.
f. SWAT (Samba Web Administration Tool)
Bagi yang lebih menyukai aplikasi grafis mungkin SWAT yang merupakan Web Base Configuration Tool adalah pilihan yang tepat daripada melakukan konfigurasi Samba melalui text editor (mis: vi, pico). SWAT dapat dipanggil dengan mengetikan http://localhost:901 pada jendela browser, tetapi perlu digarisbawahi bahwa sekali saja kita melakukan konfigurasi samba menggunakan SWAT, maka komentar – komentar atau catatan yang ada pada file konfigurasi (smb.conf) akan hilang. Bahkan banyak pengguna lebih memilih tidak menggunakan SWAT dan memilih text base untuk konfigurasi dengan demikian dokumentasi konfigurasi dapat tetap dipertahankan.
5. HANDSHAKE LINUX – WINDOWS
Keterhubungan Windows Linux dimungkinkan karena dengan Samba dapat dilakukan antara lain :
a. Berbagi sumber daya ( Printer atau File )
b. Melakukan browsing komputer jaringan
c. Melakukan manajemen bagi user yang login pada domain
Penerapan Linux entah di sisi server ataupun client ataupun bersisi – sisian dengan komputer berbasiskan Windows dimungkinkan atau singkat kata, jikalau ingin menerpakan Linux lebih lanjut dalam arti mengganti posisi Windows Server (Windows NT, Windows 2000 ataupun Windows 2003), ini dimungkinkan karena Linux dapat berperan sebagai PCD (Primary Doman Controller) . Umumnya inilah yang ingin dicapai jikalau ingin menerapkan Linux lebih optimal bahkan ada nilai plus dari segi ekonomisnya.
6. KONFIGURASI SAMBA
Berikut kita akan mengimplementasikan Samba sebagai PDC dengan konfigurasi jaringan antara lain: ada beberapa client dengan Sistem Operasi Windows dan ada sebuah server dengan Sistem Opersai Linux. Kita akan mengkonfigurasikan Linux sebagai server, dan
tentu idak soal jikalau kita ingin menghadirkan beberapa workstation Linux didalamnya, setting yang dibuat kurang lebih sama dengan satu perbedaan, bahwa workstation Linux tersebut tidak berlaku/bertindak sebagai Primary Domain Controller, tentu ini lebih memudahkan karena pengkonfigurasian samba pun relatif sederhana.
Umumnya paket yang perlu di install untuk mengimplentasikan Samba antara lain :
- samba-client-2.2.8a-13mdk.i586.rpm
- samba-common-2.2.8a-13mdk.i586.rpm
- samba-server-2.2.8a-13mdk.i586.rpm
Kita beranggapan bahwa Samba sudah terinstall sebelumnya termasuk Samba SWAT dan bahkan sewaktu menginstal pertama kali Linux, umunya sudah diberikan beberpa option apa saja yang di install, apalagi jika kita memilih complete configuration, tentunya samba sudah terinstall sepenuhnya.
Untuk melakukan langkah – langkan konfigurasi ini, anda harus berlaku sebagi root dalam
Sistem Linux.Berikut langkah - langkah untuk membuat Linux sebagai PDC :
1. Menciptakan User Group dan Direktori
a. Membuat Linux group untuk administrator
# /usr/sbin/groupadd sysadmin
b. Membuat Linux Direktori untuk menempatkan semua direktori Administrator (perintah – perintah mendasar Linux seperti menciptakan direktori, mengatur kepemilikan dan sebagainya dianggap sudah terlewati)
# mkdir /home/sysadmin
# chgrp sysadmin /home/sysadmin
# chmod 0770 /home/sysadmin
2. Menciptakan User yang bertindak sebagai Administrator (Dicontohkan satu
buah langkah untuk menciptakan administrator user dengan nama administrator)
# /usr/sbin/adduser -d /home/sysadmin/administrator \
-g admin -m -k /etc/skel.smb -n administrator
Account ini diciptakan dan diperuntukan bagi Client Windows yang akan melakukan domain login pada Linux sebagai PDC
Berikut tabel yang menjelaskan command diatas :
Useradd
Command switch
Penjelasan
-g group
Melakukan setting agar user yang dibuat dikelompokan dalam group yang dimaksud ( Group yang dibuat diatas bernama sysadmin)
-m
Memaksa Linux untuk membuat direktori sesuai yang tertera pada –d switch
-d dir_path
Home directori untuk user yang dibuat
-k /etc/skel.smb
Memerintahkna adduser untuk meng-copy isi direktori /etc/skel.smb ke home direktori user
-n
Memastikan untuk tidak membuat default group dengan nama yang sama dengan
Penjelasan
Useradd
Command switch
user yang ada
3. Menciptakan Domain Password untuk Administrotor
# /usr/bin/smbpasswd -a administrator password
Keterangan : -a memungkinkan account administrator disimpan pada file
/etc/smbpasswd file.
4. Menempatkan Administrator sebagai Domain Password untuk Administrator
Lakukan pengedit-an melalui vi editor file berikut :
/etc/samba/smb.conf
lalu tmbahkan :
[global]
admin users = @sysadmin
5. Langkah terakhir adalah mengkonfigurasi Samba untuk membuat Linux sebagai
Primary Domain Controller, dan ini dilakukan melalui pengeditan pada
/etc/samba/smb.conf menggunakan editor vi ,atau menggunakan SWAT sebagai aplikasi grafis (mengkonfigurasi melalui SWAT akan emnghilangkan baris komentar yang ada)
Berikut isi dari file /etc/samba/smb.conf :
(Catatan : keterangan script yang tersebar dibawah ini dipaparkan dengan jelas pada baris komentar yang menyertainya)
#This
is the
main Samba configuration file. You
should read the
#smb.conf(5) manul page in
order to understand the option
listed
#here. Samba has
a huge number of configurable options (perhaps too
#many!) most
of which
are not shown in this
exaple
#
#Any line
which starts with a ; (semi-colon) or
a # (hash)
#is
a comment and
is ignored.
In this
example we will use a #
#for commentary
and a ; for parts of the
config file that you
#may wish
to enable
#
#NOTE: Whenever
you modify this file you
should run the commnad “testparm”
#to
check that you have not
many basic syntactic
errors.
#
#===========================Global Settings================================
[global]
admin
users = @sysadmin
#workgroup=NT-Domain-Name or Workgroup-Name
workgroup = GROUP_A
#netbios
is the
name you will see in
“Network Neighborhood”,
#but default
to your
host name netbios name = SERVER
#server string
is the equivalent
of the
NT Description
field server string = Samba Server
%v
#2.
Printing Options:
#CHANGES TO ENABLE PRINTING
ON ALL
CUPS PRINTERS IN THE NETWORK
#(as cups
is now
used in linux-mandrake
7.2 by default)
#if you
want to automatically load your
printer list rather
#than setting
them up individually then you’ll
need this printercap name = cups
load printer
= yes
#It should
not be necessary to spell
out the printer system type unless
#yours is not standard.
Currently supported print system include:
#
bsd,sysv,plp,lprng,aix,hpux,qnx,cups
printing = lprng
#Samba
2.2 support the Windows NT-style
point-and-print feature. To
#use this,you
need to bea able to
upload print drivers to the samba
#server.Te
printer admins(or root)may install drivers
onto samba.
#Note that
this feature uses the printer$
share,so you will need to
#enable it below.
#This parameterworks
like domain admin group:
printer admin
= @sysadmin
#3.Logging
Options:
#this tells
Samba to use a separate log
file for each machine
#that connects
log file
= /var/log/samba/log.%m
#Put capping
on the
size of the log file
(in Kb). max log size
= 0
#Allow
user to map to guest:
map
to guest
= bad user
#Security
mode.Most people will
want user level security.See
#seciruty.txt for
details.
security = user
#You
may wish to use password
encryption. Please read
#ENCRYPTION.txt, Win95.txt
dan WinNT.txt in the Samba
documentation.
#The smbpasswd
file is only required
by a server doing authentication,thus
#members of domain do
not need one
encrypt
passwords = Yes
#5.Browse
Control and Networking Options:
#Most people
want that this option gives
better performance.
#See
speed.txt and the manual pages
for details
socket options
= TCP_NODELAY
SO_RCVBUF=8192 SO_SNDBUF=8192
#set
local master to no if
you don’t want Samba to
become a master
#browser on your network.
Otherwise the normal election rules
apply
local
master = yes
#OS
level determines the presedence of this server in
master browser
#election. The
default defaul value should be
reasonable
os level
= 34
#Domain
master specifies Samba to be
the Domain Master Browsers.This
#allow Samba
to collate
browse lists between subnets.Don’t use this
#if you
already have Windows NT domain controller
doing this job
domain master
= yes
#Prefered
master causes Samba to force
a local browsers election on startup
#and gives
it slightly
higher chance of winning the
election
preferred master
= yes
#6.Domain
Controller options:
#Enable
this if
you want samba to be
a domain logon server for
#Windows95 workstation
or Primary
Domain Controller for WinNT
and Win2k
domain logons
= yes
#Domain groups:
#Domain admin
group is a list of unix
users or groups who are
made members
#o the
Domain Guest group domain
admin group = @sysadmin
#Uncomment
the following and create the
netlogon directory for Domain Logons
[netlogon]
comment = Network logon service path
= /home/netlogon
write list
= administrator guest ok
= Yes
#Uncomment
the following to provide a
specific roving profile share
#the default
is to
use the user’s home directory
#create mask
and directory mask mean the
file that is created by
user will
#have it’s
permission setting as value (exp:0774)
[profiles]
path = /home/ntprofile
read only
= No
create mask
= 0774
directory mask
= 0774
guest ok
= Yes browseable = No
#NOTE
:If you have a CUPS print
system there is no need
to
#specifically define
each individual printer.
#You
must configure the samba printers
with the appropriate Windows
#drivers on your Windows
Client.On the samba server no
filtering is
#done. If you wish
that theserver provides the drivers
and the clients
#send PostScript(“Generic
Postscript Printer” under Windows),you have
#to swap
the
‘printer command” line
below with the commented one.
[printers]
comment = All
printers
path = /var/spool/samba
browseable = yes
#to allow
user ‘guest account’ to print
guest ok
= yes writeable = yes printable = yes create mask = 0700
#===========================================
#print
command: see above for details.
#===========================================
print command
= lpr-cups –P %p –o raw
%s
–r
#using client
side printer drivers.
#This
share is used for
Windows NT-style point-and-point
support.
#To
be able
to install
drivers,you need to be either
root,or listed
#in the
printer admin parameter above.Note that you also need
write access
#to the
directory and share definition to be able to
upload the drivers.
#For more
information on this, please see
the Printing Support Section of
#/usr/share/doc/samba,version./docs/Samba-HOWTO-Collection.pdf
[print$]
path = /var/lib/samba/printers
write list
= @adm root
guest ok
= yes
[pdf-generator]
#comment = PDF
Generator (only valid users)
path =/var/tmp
printable =yes
print command=/usr/share/samba/scripts/print-pdf
%s ~%u
//%L/%u %m %I “%J” &
#Resouces – Files
that has been shared to
user who has access right
[aplikasi]
path = /home/sysadmin/aplikasi
write list
= @sysadmin
directory mask = 0774
create mask = 0774
Seandainya dilakuakan konfigurasi dengan SWAT,
maka semua komentar akan hilang, maka sewaktu membuka file smb.conf dengan text editor yang ditampilkan adalah sbb :
# Samba config
file created using SWAT
# from localhost
(127.0.0.1)
# Date: 2003/10/19
03:25:14
# Global parameters
[global]
admin users
= @sysadmin workgroup = GROUP_A netbios
name = SERVER
server string
= Samba
Server %v printcap name =
/etc/printcapcups
load printer
= yes printing = lprng
printer admin
= @sysadmin
log file
= /var/log/samba/log.%m
max log
size = 0
map to
guest = bad user security = user
encrypt passwords
= Yes
socket options
= TCP_NODELAY SO_RCVBUF=8192 SO_SNDBUF=8192
local master
= yes
os
level = 34
domain master
= yes
preferred master = yes
domain logons
= yes
domain
admin group = @sysadmin
[netlogon]
comment = Network
logon service
path = /home/netlogon
write list
= administrator
guest
ok = Yes
[profiles]
path = /home/ntprofile
read only
= No
create mask
= 0600 directory mask = 0700 guest
ok = Yes browseable = No
[printers]
comment = All printers path = /var/spool/samba
browseable = yes
guest ok
= yes writeable = yes
printable = yes create mask = 0700
print command
= lpr-cups –P %p –o raw
%s
–r
[print$]
path = /var/lib/samba/printers write
list = @adm root
guest ok
= yes
[pdf-generator]
path =/var/tmp
printable =yes
print command=/usr/share/samba/scripts/print-pdf
%s ~%u
//%L/%u
%m %I “%J” &
[aplikasi]
path = /home/sysadmin/aplikasi
write list
= @sysadmin
directory mask
= 0774
create mask
= 0774
6. Setelah pengeditan selesai, simpan hasil edit-an tersebut dan restart kembali aplikasi samba untuk segera dilakukan refresh terhadap konfigurasi yanga baru saja diubah yang tentu akan mematikan smbd dan nmbd lalu menjalankan kembali aplikasi tersebut.
# samba restart
lalu anda dapat melakukan pengecakan dengan menuliskan perintah :
# samba status
Proses konfigurasi untuk menempatkan Linux sebagai PDC dapat dikatakan selesai, dan untuk menambahkan user –user siapa saja yang ingin ditambahkan pada Windows Domain Logon dapat mengulang kembali langkah ke 2 dan 3.
7. ANTARMUKA GRAFIS SAMBA APLIKASI
Antar muka yang tidak membosankan, dalam arti antarmuka grafis dapat dinikmati untuk para administrator jaringan melalui aplikasi – apalikasi yang ada pada Linux, misalnya saja LinNeighborhood, Samba Status Monitoring, atau bahkan SWAT untuk mengkonfigurasi Samba, berikut beberapa aplikasi grafis yang dapat menambah deretan fitur – fitur pada Linux yang akan sangat baik jikalau hendak merepankan Linux sebagai bagian dari jaringan atau sebagai server.
Jikalau kita mengenal NetworkNeighborhood di Windows, pada Linux kita dapat melakukan browsing melalui LinNeighborhood, melalui shortcut dibawah ini akan ditampilkan
informasi layaknya sewaktu kita menggunakan NetworkNeighborhood.
Antarmuka aplikasi LinNeighborhood sewaktu melakukan browsing komputer jaringan :
Keterangan :
Terlihat ada dua buah workgroup, yaitu GROUP_A dan GROUP_B, sedangkan komputer yang melakukan browsing adalah SERVER (tentunya menggunakan Sistem Operasi Linux) yang merupakan bagian dari GROUP_A
Keterangan :
Sewaktu kita ingin mendapatkan file – file yang di share pada client – client yang ada di jaringan , dapat dilakukan mounting terlebih dahulu. Dapat dilihat komputer FERI berbagi sumber daya, salah satunya file – file yang dibundel dalam folder G, dan sewaktu melakukan mounting, maka ini akan tercatat pada kolom dibawah dengan keterangan : Resource ( Lokasi sumberdaya) dan Moutpoint (tempat kita dapat melakukan akses terhadap sumberdaya tersebut)
Melalui shortcut ini maka dapat dilakukan monitoring pada komputer yang bersangkutan perihal file – file apa saja yang diakses oleh client-client yang ada pada jaringan
8. KESIMPULAN
HandshakeLinux and Windows using samba, jika dilihat dalam sisi pengguna Windows tentu akan membuka atau bahkan merubah pandangan bahwa Linux yang sekarang merupakan sistem operasi yang patut dipertimbangkan selain sistem windows karena disamping terjadi peningkatan dalam sisi Sistem Operasinya sendiri, layanan jaringan yang semakan handal pun terus ditingkatkan. Jikalu dilihat dari kacamata biaya, tentu Linux merupakan Sistem Operasi yang sangat ekonomis dan menjadi prioritas untuk diimplemntasikan, bahkan nilai
ekonomisnya akan terasa jikalau diterapkan sampai dengan tingkat server.
Disisi pengguna Linux, samba tentu menjadi pintu gerbang meluasnya kemampuan Linux. Linux berjalan dengan Windows side by side dalam suatu jaringan tentu mempertegas dan menguji ke handalan dan portabilitas Linux dalam jajaran sistem operasi.
9. SUMBER BAHAN http://www.samba.org http://linux.or.id http://static/kdenews.org
http://www.linuxhomenetworking.com http://siliconvalleyccie.com