Protes terus berlanjut, para pria membuang pisau cukur Gillette mereka untuk memprotes iklan kontroversial Gillette tentang maskulinitas yang beracun (Toxic Masculinity). Para pria yang dulunya konsumen Gillette ini melansir berbagai aksi mereka di media sosial dan menyatakan bahwa mereka memboikot Gillette dan membuang pisau cukur Gillette sebagai protes.
Iklan Gillette didaulat menjadi Iklan Paling Dibenci abad ini |
Pada komentar Youtube,dan berbagai sosial media semisal Instagram teralamati bahwa orang-orang mengatakan tidak lagi menggunakan Gillette dan menggunakan Brand lain, ada yang mengatakan bahwa Gillete seharusnya menjual pisau cukur saja dan tanpa harus mengindoktrinasi dan banyak tag yang ditambahkan pada komentar semisal: #gillettehatesmen (Gillette membenci pria), dan salah satu akun mensitir balik Gillette dengan mengatakan: "Bullying. Harassment. Is this the best a company can get?"
I have used #Gillette for 20 years and I will never use your shit products again. I will find a brand that appreciates masculinity. #BoycottGillette— El_Mariachi (@El_Mariachi051) January 14, 2019
Selain itu beberapa berkomentar bahwa Gillette dengan sengaja menghapus komentar negatif dan mengeliminasi dislike di beberapa social media. Ada pula yang berkomentar bahwa Gillette mengalami degradasi penjualan hingga 8%.Smash Gillette. #BoycottGillette pic.twitter.com/rh4sxMLumP— Phil Sayles (@phil_sayles) January 15, 2019
Salah satu lansiran di Marketingweek.com yang ditulis oleh Mark Ritson, dikatakan bawha Iklan baru Gillette akan merusak penjualannya dan menjadi langkah pemasaran terburuk tahun ini
Upaya yang didorong oleh tujuan Gillette untuk merevitalisasi slogannya, 'The Best men Can Be', bukan hanya sekedar membuang-buang anggaran iklan tetapi menjadi pelajaran yang mahal yang justru menghancurkan pangsa pasar dominannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.