Hormon dan anatomi wanita membuatnya lebih rentan terhadap cedera lutut, begitu pernyataan dari salah satu website WebMD.com. Dikisahkan, taruhlah atlet wanita bintang bola basket perguruan tinggi Jaime
Walz yang berusia 22 tahun dan bermain untuk tim basket Western Kentucky
University. Ia seorang atlet wanita yang dengan gigih berjuang dan berlatih dengan kesungguhan hati. Dan jika diperhatikan ia mendapati tak terhitung jumlahnya: bekas luka bedah di lututnya. Ia mengalami cedera lutut dengan ligamen yang sobek parah saat pertandingan pada Januari 1998. Dia
melompat ke udara, mendarat di kaki pemain lain, dan mendengar 'letupan' pada lututnya, sakit sekali rasanya.
Apa yang diderita Walz layaknya 'wabah' yang menjangkiti para atlet wanita, dan tidak terbatas pada olahraga bola
basket semata, hal ini didapati untuk setiap cabang olahraga semisal sepak bola dan voli. Begitu, kata Timothy Hewett, Ph.D., Direktur
Penelitian Terapan untuk Pusat Olahraga dan Ortopedi Cincinnati
Didapati satu
dari 10 atlet perguruan tinggi wanita mengalami cedera lutut setiap tahunnya, dan lima sampai enam kali lebih sering daripada
altet pria mereka, kata Hewett. Hal ini bukan kejadian langka, kata Hewett, mengutip sebuah
studi baru-baru ini perihal permainan sepak bola yang menemukan
bahwa wanita kira-kira lima kali lebih banyak daripada pria yang secara
serius merusak ligamen lutut mereka.
Statistik
semacam itu bisa menakutkan, namun dengan latihan dan pengkondisian
yang tepat, Hewett mengatakan, hampir semua wanita dapat mengurangi
peluangnya untuk mengalami cedera lutut. Dan dengan program pertama yang terbukti secara ilmiah untuk mencegah
cedera lutut pada atlet wanita, yang dikembangkan oleh Hewett dan
rekan-rekannya, permainan yang aman mungkin lebih mungkin terjadi
daripada sebelumnya.
Mengapa wanita begitu rentan terhadap masalah lutut? Tidak ada yang bisa menyangkal fakta biologi. Pinggul wanita yang relatif lebar memberi tekanan ekstra pada
persendiannya, dan hormon wanita tampaknya melemahkan ligamen, kata
Hewett. Seorang wanita tidak dapat berbuat banyak tentang anatomi atau hormonnya, namun faktor lainnya ada dalam kendali dirinya. Pertama-tama, wanita bisa belajar menekuk lutut saat mendarat dari lompatan. Dengan menjaga kaki mereka lurus saat
mereka melompat, atau mendarat, yang mengharuskan lutut
menyerap kejutan setara dengan empat kali berat badan wanita, cedera mungkin bisa ditanggulangi , tapi dengan membengkokan lutut , kekuatannya bisa turun hingga 25%. Lagi-lagi hal biologis yang bisa menjawab perbedaan ini. Apa mau dikata pria dan wanita memang berbeda
Jumat, 16 Februari 2018
Home
atlet wanita
kekuaran pria vs wanita
kesehatan
olahraga pria vs wanita
pria vs wanita
problem atlet wanita
sosial
Lutut yang Lemah, Kendala Altet Perempuan?
Lutut yang Lemah, Kendala Altet Perempuan?
Tags
# atlet wanita
# kekuaran pria vs wanita
# kesehatan
# olahraga pria vs wanita
# pria vs wanita
# problem atlet wanita
# sosial
About FERISLN
sosial
Label:
atlet wanita,
kekuaran pria vs wanita,
kesehatan,
olahraga pria vs wanita,
pria vs wanita,
problem atlet wanita,
sosial
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Post Top Ad
Responsive Ads Here
Author Details
Feri Sulianta,S.T., M.T., MOS, MTA, CPC mengawali karirnya pada tahun 2001 sebagai Chief Information Officer, saat ini aktif mengajar sebagai dosen tetap di Universitas Widyatama dan di beberapa perguruan tinggi, al: Binus University, Telkom University, ITHB, ITENAS, ASMTB, dsb. Berbagai aktivitas lain yang dilakukan: motivator, life coaching, dan aktif dalam beberapa komunitas profesi. Sampai saat ini Feri Sulianta sudah memublikasikan lebih dari 85 judul buku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.