Manspreading, dalam artian laki-laki dituding telah yang mengambil ruang terlampau banyak dengan mengangkangkan kaki sewaktu berada di ruang publik seperti dalam kereta api dan bis, alhasil feminis dibawah naungan pemerintah membuat kebijakan untuk melarang hal ini dengan cara mempermalukan pria dalam ruang lingkup publik (public shamming tactic) dengan adanya poster-poster menentang manspreading yang dilekatkan di tempat-tempat umum.
Peraturan untuk tidak melakukan manspreading mendapat cercaan dan ejekan, apalagi ditujukan sepihak pada laki-laki dan tergolong seksisme. Kebijakan ini mendapatkan banyak sanggahan dari banyak orang, termasuk organisasi hak pria yang melayangkan petisi dan sudah mencapai ribuan orang yang menandatangani petisi online tersebut. "Ini adalah perang terhadap laki-laki", begitu pernyataan mereka yang memprotes kebijakan tersebut.
Anehnya, Manspreading tetap menjadi larangan meskipun ruang publik semisal bus dan kereta tergolong kosong atau sepi penumpang. Pemerintah tidak segan menjatuhkan hukuman pemenjaraan bagi yang melanggarnya, menurut telegraph.co.uk (1/6/2015) dua orang pria di kota New york ditahan sewaktu mengangkangkan kaki pada transportasi umum, larangan manspreading terus digalakkan dan meluas hingga negara Spanyol seperti yang dilansir oleh usatoday.com (9/7/2017).
Seorang jurnalis wanita yang ‘rasional’, Jasmine Subrata, menulis artikel pada portal thoughtcatalog.com yang menyatakan bahwa wanita yang terus berkoar-koar tentang manspreading sangatlah membosankan, dan terlampau berlebihan. Ia menyadari bahwa wanita pun punya problemnya sendiri dengan barang-barang yang dibawanya. Menurutnya, jika seorang pria mengganggu kenyamanannya karena merentangkan kaki terlampau lebar, maka menjadi tanggung jawab orang yang merasa terganggu untuk meminta menyingkirkan kaki, dan bukan seakan menyatakan pada semua laki-laki, hal ini tidaklah sopan. Alasan mengapa womanspreading tidak muncul kepermukaan, karena perempuan umumnya tidak duduk dengan kaki mereka terhampar, yakni pinggul dan tulang paha perempuan berbeda dengan laki-laki. Manspreading mungkin mengganggu, tetapi jauh lebih mengganggu jika wanita terus-menerus membicarakan manspreading. Pria mungkin merasa tidak nyaman duduk bersila seperti yang wanita lakukan, dan Jasmine mengatakan pula, sesungguhnya tidaklah bermasalah jika seorang pria merentangkan kakinya sedikit di area tempatnya duduk, apalagi jika mereka ingin bersantai setelah bekerja keras seharian.
Sumber:
- Manspreading arrests: the long arm of the law just invaded our personal space [http://www.telegraph.co.uk/men/thinking-man/11643052/Manspreading-arrests-the-long-arm-of-the-law-just-invaded-our-personal-space.html].
- Manspreading Is Not An Issue And Bored Women Need To Stop Trying To Make It One [http://thoughtcatalog.com/jasmine-subrata/2015/01/manspreading-is-not-an-issue-and-bored-women-need-to-stop-trying-to-make-it-one/].
- Manspreading: Public bus signs tell men to keep legs together [https://www.usatoday.com/story/news/nation-now/2017/06/09/manspreading-public-bus-signs-tell-men-keep-legs-together/383735001/]
- ‘Dude … stop the spread’: antagonism, agonism, and #manspreading on social media. Emma, Jane. E. Sage Journal. March 10, 2016.
- Buku Awaken the Giant - Bangkitnya Revolusi Sosial Dunia. Feri Sulianta. Leutika. Yogyakarta. 2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.