pixabay.com
Psikolog Roger Fillingim dari University of Florida, menyatakan bahwa pria dan wanita berbeda perihal toleransi rasa sakit. Sebelumnya ia berpikir bahwa laki-laki menyangkal rasa sakit untuk melindungi citra maskulin mereka. Tapi sejumlah studi terkini menunjukkan bahwa hal tersebut lebih dari sekedar maskulinitas pria. Tampaknya ada perbedaan mendasar dalam hal bagaimana kedua jenis kelamin mengatasi rasa sakit.Laporan memperlihatkan bahwa perempuan lebih banyak mengeluhkan rasa sakit dibandingkan laki-laki. Fillingim ingin menggali lebih dalam apakah ada faktor-faktor psikologis, hormonal, atau apa pun yang dapat memengaruhi perbedaan nyeri pada wanita dibandingkan pada pria, dan sebaliknya. Jika memang demikian, maka para spesialis perlu menerapkan perlakuan yang berbeda antara perempuan dan laki-laki guna mengurangi rasa sakit.
Para peneliti telah mengadopsi metode untuk menilai respon terhadap rangsangan yang menyakitkan guna mengeliminasi pengaruh hal-hal seperti stereotip laki-laki, namun hasil akhir tetap saja bergantung pada kejujuran ketika pria atau wanita merasa sakit. Serangkaian penelitian dengan skema yang unik digunakan untuk mengatasi bahwa umpan balik pernyataan pria terhadap rasa sakit lebih termotivasi karena ‘mereka harus menjaga citra laki-laki mereka’. Maka dari itu, wanita pun harus dimotivasi dengan memberikan beberapa hadiah guna meningkatkan toleransi terhadap rasa sakit, hal ini dilakukan karena laki-laki sudah termotivasi dengan citra laki-laki mereka.
Observasi dilakukan melibatkan 81 orang yang setuju untuk merendam tangan dalam ember berisi air es untuk melihat berapa lama mereka bisa tahan terhadap rasa sakit. Jika mereka mampu bertahan merendam tangan di air beku selama lima menit, akan diberikan uang sejumlah 1 dolar, jika lebih lama maka mereka dihadiahi 20 dolar. Hal ini memudahkan para peneliti untuk mengukur ketahanan pria dan wanita terhadap rasa sakit tanpa stereotip.
Para peneliti berpikir, wanita yang termotivasi dengan lebih banyak uang akan menaruh tangan mereka di dalam air lebih lama. Hal ini memang mempersempit jurang ketahanan rasa sakit antar pria dan wanita. Tetapi, temuan menarik lain memperlihatkan bahwa laki-laki yang di tawarkan uang sejumlah 20 dolar, ternyata mampu menahan rasa sakit jauh lebih lama dari pria yang hanya ditawarkan sejumlah kecil uang, dan tentu saja lebih lama dari para wanita.
Relay: http://tz.ucweb.com/9_r4fH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.