Bill Maher menyatakan bahwa problem perihal
terdegradasinya maskulinitas pada pria sangatlah memprihatinkan. Ia pun
mengalamati hal ini terjadi dengan semakin berkembangnya feminisme dan ia mengatakan bahwa dirinya bukanlah anti atau
pembenci wanita.
Menurutnya, di Amerika Serikat, sifat feminin dianggap lebih bernilai dibanding maskulin, sifat-sifat feminin diunggulkan seperti: sensitivitas lebih berharga dari kebenaran, perasaan
lebih penting dari fakta,
komitmen lebih penting dari individualitas, anak-anak lebih penting dari pada orang-orang, keamanan lebih
penting dari kesenangan. Dalam talkshownya ia beranalogi, sewaktu para wanita
mengatakan bahwa pria yang menikah hidup
lebih lama, ya, dan kucing dalam rumah pun demikian halnya. Menurutnya, pria yang
belum atau tidak menikah diibaratkan seperti ‘mustang’ melakukan yang pria suka, sebebasnya (dengan
kebebasan). Tetapi, setelah pria
menikah, pria-pria tersebut bukan lagi
mustang, tetapi kuda dengan kekang yang sedang
berjalan di pusat kota, dengan kacamata kudanya. Menurutnya,
dengan menjadi laki-laki, manusia pria mendapati diri termarjinalkan dalam
masyarakat di Amerika.
Bill Maher |
Dengan
penyampaiannya yang sangat logis, Bill mengatakan
bahwa pria sudah lelah untuk meminta maaf dengan menjadi ‘laki-laki’ dengan
sifat maskulinnya, dan wanita akan jauh lebih berbahagia jika wanita tidak
membuat pria-pria ini meminta maaf dengan
menjadi
sebagaimana pria seharusnya.
Dan hal menarik lainnya yang diamati dengan cermat di dunia yang sangat
feminis ini, bahwa tidak
mungkin untuk melakukan reformasi
biologi terhadap gender atau jenis kelamin, pria dengan proses reproduksinya yang menghasilkan
sperma dan menyebarkannya justru membuat manusia menjadi spesies unggul dalam ekosistem.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.