Bill Maher dan Pandangannya Perihal Maskulinitas Pria - FERI SULIANTA

FERI SULIANTA

Feri Sulianta's News Relay Berita terkini seputar edukasi hiburan gaya hidup teknologi kesehatan hobi sosial manzone

test banner

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Saturday, January 20, 2018

Bill Maher dan Pandangannya Perihal Maskulinitas Pria


Bill Maher  menyatakan bahwa problem perihal terdegradasinya maskulinitas pada pria sangatlah memprihatinkan. Ia pun mengalamati hal ini terjadi dengan semakin berkembangnya feminisme dan ia mengatakan bahwa dirinya bukanlah anti atau pembenci wanita.
Menurutnya, di Amerika Serikat, sifat feminin dianggap lebih bernilai dibanding maskulin, sifat-sifat feminin diunggulkan seperti:  sensitivitas lebih berharga dari kebenaran, perasaan lebih penting dari fakta, komitmen lebih penting dari individualitas, anak-anak lebih penting dari pada orang-orang, keamanan lebih penting dari kesenangan. Dalam talkshownya ia beranalogi, sewaktu para wanita mengatakan bahwa  pria yang menikah hidup lebih lama, ya, dan kucing dalam rumah pun demikian halnya. Menurutnya, pria yang belum atau tidak menikah diibaratkan seperti ‘mustang’ melakukan yang pria suka, sebebasnya (dengan kebebasan).  Tetapi, setelah pria menikah, pria-pria  tersebut bukan lagi mustang, tetapi kuda dengan kekang yang sedang berjalan di pusat kota, dengan kacamata kudanya.  Menurutnya, dengan menjadi laki-laki, manusia pria mendapati diri termarjinalkan dalam masyarakat   di Amerika.
   
Bill Maher
 Bill merujuk pada apa yang digambarkan pada media massa, bahwa perempuan atau istri dipresentasikan sebagai pribadi yang brilian,  sangat teoritis dan tampak selalu benar untuk berbagai hal, sedangkan suami dipresentasikan sebagai orang yang bodoh, dan pria yang didapati printar hanyalah mereka yang diidentifikasi homoseksual. Meskipun Bill menyadari bahwa wanita pun mungkin mengalami kesukaran dalam hidup, tetapi pria tampaknya mengalami kesukaran lebih lagi dalam hidupnya, pria menghibur dirinya dengan tayangan olahraga, dan pornografi, berpura-pura takluk dan salut akan peraihan dan pencapaian wanita. Ia pun menyatakan, jika ada yang mengatakan bahwa wanita lebih pintar dari pria, maka tepuk sorak adalah untuknya tetapi jika sebaliknya ada yang mengatakan bahwa pria lebih pintar dari wanita, maka ia akan dicemooh habis-habisan. Dia mengalamati mungkin inilah ginosentrisme, dimana penghargaan diberikan dengan menyatakan bahwa wanita lebih pintar dari laki-laki, dan jika wanita yang memimpin dunia, maka tidak akan ada perang, menjadi hamil sangatlah seksi, hal-hal demikian yang tidak kita percayai kebenarnya tetapi masyarakat (dan pria) berpura-pura mempercayainya, karena hal ini akan dengan mudahnya membuat wanita tenang.  

Bill Maher  dalam presentasinya perihal nilai maskulinitas yang dikesampingkan

Dengan penyampaiannya yang sangat logis, Bill mengatakan bahwa pria sudah lelah untuk meminta maaf dengan menjadi ‘laki-laki’ dengan sifat maskulinnya, dan wanita akan jauh lebih berbahagia jika wanita tidak membuat pria-pria ini meminta maaf dengan menjadi sebagaimana pria seharusnya.
Dan hal menarik lainnya yang diamati dengan cermat di dunia yang sangat feminis ini, bahwa tidak mungkin untuk melakukan reformasi biologi terhadap gender atau jenis kelamin, pria dengan proses reproduksinya yang menghasilkan sperma dan menyebarkannya justru membuat manusia menjadi spesies unggul dalam ekosistem.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Post Top Ad

Responsive Ads Here