Tidak sedikit mahasiswa merasa memilih jurusan yang salah, ada menyadarinya dari awal, ada yang mengikuti keinginan orang tua dan ada yang menyadari belakangan. Lantas apa yang harus dilakukan karena pada dasarnya, orang yang bersangkutan merasakan ketidaknyamanan yang selalu menghantuinya dan berkepanjangan. Tidak jarang juga hal ini menghambat perkuliahan, aktivitas kesehariannya bahkan masa depannya.
http://insights.dice.com/wp-content/uploads/2012/03/10-low-stress-jobs-1.jpg
Seorang life coach, motivator, yang pernah menjabat sebagai Chief Information Officer serta menjalani profesi sebagai dosen bidang Informatika, merasa dirinya pun memilih jurusan yang salah dan kalau bisa mengulang, ia akan memilih Teknik Industri, Biologi atau Psikologi. Hanya saja apa boleh buat, kita tidak bisa memutar roda waktu.
Tidak sedikit client nya bertanya, apa yang harus dilakukan karena memilih bidang profesi dan keilmuan yang salah? Ia menjawab secara lugas dan tepat sasaran dengan mengajukan dua kondisi:
- Jika orang yang bersangkutan merasa bahwa jurusan yang dipilihnya serta profesi yang dijalaninya ternyata berbuah baik, menghasilkan dan memberikan penghidupan yang juga baik, maka tidak ada salahnya untuk dilakoni. Toh, manusia itu adalah pribadi yang kerap bertumbuh, tidak soal menekuni bidang yang dirasa bukan 'passion'nya, dan hal yang dikatakan passion bisa diarahkan pada hobi atau aktivitas sampingan lainnya. Penting mengapresiasi upaya kita sendiri dan mensyukuri berkat yang dihasilkan dari kerja keras, tidak soal jika hal itu tidak sepresisi passion kita.
- Jika kondisi demikian (merasa salah jurusan) sangatlah mengganggu, membuat kinerja orang yang bersangkutan menurun dan tidak kompeten di bidang atau jurusannya, nah segeralah membuat tindakan, cari tahu apa yang menjadi minatnya dan ikutilah pilihan yang sudah dibuat dengan bertanggungjawab, dan Anda seharusnya tidak harus jatuh ke lubang yang sama.
Diakhir, ia menambahkan, efek salah jurusan justru berbuah baik bagi dirinya, bahkan hingga kini ia sudah menulis lebih dari 85 buku dengan ragam keilmuan, yakni Komputer, Manajemen, Biologi,
Social Study, Olahraga, True Story, Keterampilan, juga Seni. Semuanya ini dikarenkan ia tidak pernah menutup dirinya untuk bertumbuh dan berkembang, tidak soal salah jurusan, karena manusia hidup ditujukan untuk bahagia dan bertumbuh, termasuk bertumbuh dalam mempelajari hal baru dan meningkatkan kualitas hidup.
Relay: http://tz.ucweb.com/9_r4h8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.