[Feri Sulianta] Social Engineering, dalam dunia ICT, memaksudkan manipulasi psikologis seseorang orang untuk mendapatkan informasi rahasia. Triknya ditujukan untuk pengumpulan informasi, mendapatkan akses ke sistem, atau ragam penipuan yang lainnya.
Meskipun hal ini erat kaitannya dengan ilmu sosial, namun para pelaku didapati berasal dari kalangan profesional keamanan komputer dan informasi, yang kita kenal sebagai hacker atau cracker.
Salah satu contoh dari Social Engineering adalah Phishing, yang adalah teknik untuk mendapatkan informasi pribadi dengan tipu muslihat. Biasanya, phisher (pelaku phising) mengirim e-mail yang tampaknya berasal dari bisnis yang terkesan terpercaya, atau perusahaan kartu kredit-yang meminta "verifikasi" informasi dan peringatan akan konsekuensi yang membahayakan jika tidak dilakukan. Membuat website palsu dengan logo dan konten perusahaan yang akan menipu calon korban dengan memasukkan akun dan password termasuk salah satu aksi phising.
In Indonesia pun, hal ini kerap kali dilakukan, misalnya penipuan SMS dengan pernyataan MAMA MINTA PULSA, yang meskipun sederhana, ada saja orang yang terperdaya. Gimana dengan kamu, punya pengalaman yang serupa?
Meskipun hal ini erat kaitannya dengan ilmu sosial, namun para pelaku didapati berasal dari kalangan profesional keamanan komputer dan informasi, yang kita kenal sebagai hacker atau cracker.
Ilustrasi Social Engineering |