Aaron Russo: "Feminisme Diciptakan Untuk Mendestabilisasi Masyarakat" - FERI SULIANTA

FERI SULIANTA

Feri Sulianta's News Relay Berita terkini seputar edukasi hiburan gaya hidup teknologi kesehatan hobi sosial manzone

test banner

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Wednesday, January 17, 2018

Aaron Russo: "Feminisme Diciptakan Untuk Mendestabilisasi Masyarakat"

“Kejar keinginanmu dan buang keluargamu”, pemikiran ini menjadi akses pemerintah pada keluarga di negara Barat masa kini. Tercetus pada ucapan Aaron Russo pada lansiran video yang berjudul: Feminisme was Created to Destabilize Society (terjemahan: Feminisme diciptakan untuk mendestabilisasi masyarakat) bahwa feminis dikatakan sebagai idiot yang bermanfaat, karena layaknya orang yang mudah diperdaya dan dimanfaatkan sebagai alat politik oleh ‘pemerintah’ yang akan mendegradasi dirinya sendiri, merusak lingkungannya, hubungannya dengan komunitas, hubungan dengan keluarga dan juga hubungan dengan diri sendiri.
Aaron Russo

Pun, para anti feminis negara Barat menuduh bahwa feminisme adalah alat pemerintah untuk mengontrol keluarga, dimana wewenang atas keluarga bukan lagi pada kepala keluarga atau orang tua tetapi, secara tidak sadar dialihkan ke pemerintah. Hal ini teralamati dengan adanya undang-undang yang mengatur banyak hal perihal keluarga dan anak-anak. Kondisi ini dimungkinkan sewaktu feminis ‘membukakan pintu’ bagi pemerintah untuk mengakses ranah keluarga.

Menggusung sub artikel yang berjudul: Bastardisation Male pada sebuah situs web, menginformasikan perihal betapa bodohnya feminis, dalam artikel itu memaparkan, Jack dan Milo yang membahas  tentang caranya pria dipermalukan dan dihancurkan , yakni pria diolok-olok, dan dilecehkan, sedangkan feminis menggusung serta mengklaim "kesetaraan", sekaligus menyatakan bahwa wanita lebih mulia, menganggap dirinya seorang putri yang istimewa.  
Dalam artikel tersebut dikatakan bahwa, para perempuan masa kini yang merasa diri istimewa secara berlebihan, bertanya-tanya dimana semua pria yang baik pergi dan pria-pria cerdas nyata-nyatanya menghindari mereka bak  penyakit menular. Hanya saja, ada pria-pria yang lebih memilih membiarkan hidupnya hancur, dan ini dialami beberapa diantaranya sewaktu mereka menjalin hubungan dengan perempuan yang mengganggap dirinya terlampau istimewa. Lansiran tersebut mengajak agar para pria sadar, bangun dari tidurnya,  mulai berjuang kembali, menempati kembali posisi sebagai layaknya pria, serta memperingatkan jangan sampai pria-pria lain menjadi korban berikutnya dari  feminisme.

Jika terus dibirakan, kekuatan politik yang diidentifikasi sebagai globalis, komunis dan liberal mengalamati  manfaat yang didapat dari feminisme, dengan memunculkan instabilitas pada keluarga, membuat istri melawan suaminya, membebankan  pengenaan pajak yang tinggi, inflasi dan merendahkan pekerjaan ibu rumah tangga.

Hal ini mampu memaksa wanita untuk masuk sebagai angkatan kerja dan anak-anak digiring ke pusat-pusat penitipan anak. Dengan menghembusakan ide bahwa ibu rumah tangga adalah kelompok yang tertindas, bahwa mereka dipaksa untuk memasak, mengurus serta membersihkan rumah, membesarkan anak-anak sementara suami mereka bisa bepergian, dengan demikian para perempuan mulai mengalihkan visi misinya untuk pengejaran karir. Peran ibu rumah tangga menjadi tidak lagi populer, bahkan dipandang sebagai hambatan bagi wanita.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Post Top Ad

Responsive Ads Here