Ilustrasi Dampak Cyberbullying (Sumber: http://www.deeside.com/wp-content/uploads/2017/11/Cyberbullying-issue-image.jpg) |
David Knight sebagai korban cyberbullying
mengalami penderitaan yang membuatnya
sangat tertekan, pelecehan demi pelecehan merampas hari – hari yang seharusnya
bermanfaat, bahkan lingkungan sekolah yang seharusnya menjadi sarana bermain
dan belajar membuatnya terkesan berada di “neraka” katanya. Meskipun bullying secara fisik memang dia terima
dalam “dunia nyata”, penghinaan keji dialami pula dalam cyberworld, going
online menjadi momok yang nemakutkan bagi David.
Kondisinya semakin buruk sewaktu seseorang tak
dikenal membuat website yang melecehkan. David merasa bahwa tidak ada lagi
ruang untuknya bahkan memilih untuk meninggalkan bangku sekolah dan
menyelesaikan masa studi di rumah.Website yang melecehkan David sudah beroperasi
cukup lama setelah pada akhirnya teman - teman sekolah menceritakan-nya.
Dalam website ini komentar berbau seksual berikut keluarga David di-posting. David dikatakan seseorang dengan kelainan
seksual, pedofili dan dicap sebagai gay. Candaan yang mereka buat tentu tidak
menyakitikan secara fisik, tetapi penderitaan mental dialami akan sulit untuk
dipulihkan.
Website mengenai David ini diposting melalui Yahoo,
untuk menutupnya tidaklah mudah bahkan setelah melakukan banyak upaya terus menerus
dengan menghubungi pihak pengelola, wbsite tersebut masih saja beroperasi.
Mungkin kebebasan berbicara menjadi faktor yang menyulitkan untuk begitu saja
menutup website tersebut. Setelah upaya melalui telepon, mengirimkan pesan – pesan dan jalur hukum akhirnya
website berhasil ditutup.
Sulit untuk mengkategoikan pesan – pesan yang
diposting termasuk website tersebut
sebagai tindak kriminal, pembuktian-nya pun sulit untuk didapat. David pada akhirnya harus melalui itu semua dengan pahit dan berupaya
bangkit ,menyembuhkan diri dari luka mental yang panjang.Setiap anak memiliki cita – cita, cyberbullying dapat merampas
semuanya, David juga demikian, cita – cita nya menjadi pilot , fighter pilot
katanya.
Contoh diatas hanyalah
beberapa kasus dari berbagai kasus yang terjadi. Dikatakan menurut survei bahwa
perilaku berinternet di kalangan remaja di Kanada saja tercatat 99 persen siswa
menggunakan internet, 48 persen menggunakannya
satu jam per- hari dan kurang lebih 60 persen menjadi pengguna chat room
dan instant messaging yang aktif, mereka dapat saja menjadi korban ataupun
pelaku dari cyberbullying, tidak heran kalau kasus – kasus demikian akan terus
bertambah
Survei lebih lanjut mengatakan bahwa 14 persen
remaja di Kanada mendapatkan ancaman melalui instant messaging dan 16 pesen mengakui bahwa mereka melakukan Cyberbullying.
Tahun 2005 dikatakan 2 miliar orang akan terkoneksi terus menerus melalui
satelit dan fiber optik (-Innovation Nation, page x.), 74 persen remaja menggunakan instant
messaging beberapa waktu dalam seminggu
(-Pew Report ), 1,2 miliar Instant Messages dikirim melalui the AOL network pada September 2001 (*AOL President of advanced services,
Ted Leonis.). Dikatakan pula ,tahun 2005
cell phones akan memiliki akses internet dan berbagai layanan internet
sebagai standar dan
Tahun 2002 di Inggris, survei
mengatakan bahwa satu dari empat remaja berumur antara 11 sampai 19 pernah mendapatkan ancaman via komputers
atau cell phones bahkan ancaman
pembunuhan. Suatu bentuk teror yang bahkan orang dewasapun akan merasa
terancam.
Tidak jauh dengan dampak apa yang didapat dari traditional bullying,
korban cyberbullying umumnya mengalami kemunduran prestasi di sekolah, menjadi
demikian rendah diri, mengalami perubahan perilaku dan minat terhadap sesuatu, bahkan mengalami depresi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.