Feminis memerambah dunia hiburan termasuk pula yang
utamanya adalah perfilman Hollywood. Hal
ini terlihat dari
perfilman Hollywood, paham feminisme menyusup pada skrip perfilman. Jika diperhatikan dan melihat pola perfilman, akan
terlamati bahwa selalu ada adegan yang menghadirkan tokoh wanita yang kuat di luar
batas-batas yang wajar. Misalnya saja, meskipun pada dasarnya secara fisik
wanita tidak sedemikian berkekuatan tetapi skenario film menyajikan wanita
dalam karakter apapun akan didaulat kuat dan sejajar bahkan lebih kuat
dibandingkan pria. Meskipun hal demikian tidak terjadi di dunia nyata, tetapi
di dunia hiburan kondisinya justru berbalik. Film-film yang dibanjiri pesan
feminis, kebanyakan dikonsumsi oleh para pria, dan anak laki-laki yang secara
tidak langsung mengindoktrinasi bahwa adanya
‘kemampuan mengejutkan dalam diri
seorang wanita yang melampau pria secara mental dan fisik’ yang meresap melalui tayangan dari satu film ke film lainnya.
Ghostbuster versi feminis menjadi film paling tidak disukai di jejaring youtube (Sumber: http://www.trbimg.com/img-57460f36/turbine/la-oe-zeisler-ghostbusters-feminist-hollywood-20160520-snap) |
Salah satu blog personal yang mengulas panjang lebar
perihal indoktrinasi feminis melalui film-film Hollywood dengan artikel yang berjudul: Indoktrinasi
Feminis melalui Hollywood dan Televisi (Judul asli:
Feminist Indoctrination via Hollywood and TV Land) mengatakan demikian:
Saya mendapati bahwa pengaruh feminis (politik sayap
kiri) merambah ke Hollywood, dan sudah dapat dialamati dengan jelas karakter mental
yang sama setiap kali feminis mempromosikan doktrin feminisnya. Caranya dengan
memperlihatkan bahwa semua laki-laki dan anak laki-laki tampak bagaikan orang
bodoh layaknya badut, mempermalukan dan mendegradasi para pria, sedangkan
wanita digambarkan sebagai pribadi yang cerdas, memegang kendali bahkan muncul dengan amat sangat
tepat saat dibutuhkan. Misalnya saja seorang pria berotot dengan bobot +100
kilogram dengan mudahnya dihantam oleh wanita yang hanya berbobot + 45 kilogram.
Jadi tujuan feminisme adalah tidak hanya mempromosikan
kebohongan melalui tokoh ‘wanita yang kuat’ tetapi juga menciptakan suatu kebohongan
yang berkepanjangan dengan menunjukkan semua pria adalah lemah, menyedihkan,
serta tidak memiliki kemampuan apapun.
Dalam propagandanya, feminis tidak akan menunjukkan kelemahan mereka, tetapi berfokus
dengan meremehkan pria hanya untuk membuat diri mereka ‘merasa’ lebih baik,
disaat yang sama mereka memperkenalkan visi
misi feminisme.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.